Teori Dan Metode Perancangan Le Corbusier

Authors

  • Luthfiah Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Abstract

Teori dan metoda seorang arsitek dalam merancang karya-karyanya, dapat dipahami dengan menelaah tentang biografi arsitek tersebut untuk mengetahui latar arsitekturnya, mendengar atau membaca pernyataan-pernyataan arsitek tersebut tentang apa yang menjadi dasar perancangannya, serta membedah karya-karya arsitek tersebut untuk mengetahui hal-hal fundamental dalam setiap karya-karyanya. Ketiga metoda ini akan digunakan untuk mengetahui dan memahami teori, metoda dan aplikasi dari seorang arsitek Ada tiga dasar yang digunakan Le Corbusier  dalam merancang karyanya, yaitu: Nature & Natural Light, Scale & Geometry dan Movement. Untuk menerjemahkan “Nature & Natural Light” dalam rancangan,  Le Corbusier selalu mempelajari Kondisi site sebelum memulai desainnya. Dalam setiap rancangannya Le Corbusier berorientasi pada lingkungan antara lain aspek iklim.  Dalam hal ini iklim dipandangnya sebagai data yang tidak pernah berubah.(Sumalyo; 1997) [6]. Untuk menerjemahkan “Scale & Geometry” Le Corbusier selalu mempertimbangkan proporsi dalam desainnya. Dengan mengembangkan sistem perhitungan dimensi proporsi yang didasarkan pada skala manusia yang dikenal dengan sistem Modulor. Konsep teori “Movement”  atau pergerakan Le Corbusier selalu menciptakan kesan perjalanan dalam setiap desainnya baik berupa perjalanan waktu yang akan menyetukan ruang dalam dan ruang luar dari setiap karya desainnya yang dapat dilihat dengan pergerakan sinar matahari ataupun pergerakan manusianya sendiri.

Additional Files

Published

2012-03-14

How to Cite

Luthfiah. 2012. “Teori Dan Metode Perancangan Le Corbusier”. RUANG : JURNAL ARSITEKTUR 4 (1 Maret):55-66. https://jurnalruang.arsitektur.fatek.untad.ac.id/index.php/JURNALRUANG/article/view/147.