Pola Pemukiman Dan Tipologi Hunian Suku Bajo Di Sulawesi Tengah (Studi Kasus Rumah Suku Bajo di Desa Kabalutan dan Desa Labuan di Ampana)

Authors

  • Andi Jiba Rifai B Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako
  • Iwan Setiawan Basri Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako
  • Nadjib Massikki Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako

Abstract

Suku Bajo banyak tersebar dan bermukin di perairan Indonesia dan sekitarnya, termasuk di beberapa negara tetangga seperti di Thailand dan Malaysia. Sedang penyebaran terbanyak di Indonesia terdapat di pulau Sulawesi Utamanya di Sulawesi Tengah. Sejak ratusan tahun lalu, suku Bajo hidup diatas laut/perairan dimana awalnya mereka hanya menggunakan perahu dan mereka cakap mengarungi lautan, Hingga akhirnya beberapa kelompok masyarakatnya mulai menetap dan membangunan permukiman. Mereka kerap disebut gipsi laut (sea nomads), karena hidup di atas laut secara nomaden, namun kemudian mereka mulai menetap dan membangun permukiman di atas laguna karang dan perairan di sekitar pantai dan pulau-pulau, mereka mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, serta tetap mempertahankan budaya kebaharian mereka. Suku Bajo awalnya tinggal di atas perahu, namun dengan perubahan zaman saat ini cukup mempengaruhi cara hidup mereka bahkan banyak diantara mereka yang tidak berprofesi sebagai nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemukiman dan tipe hunian/rumah serta tradisi yang tetap mereka pertahankan secara turun temurun dalam kehidupan mereka.

Additional Files

Published

2012-03-14

How to Cite

Andi Jiba Rifai B, Iwan Setiawan Basri, and Nadjib Massikki. 2012. “Pola Pemukiman Dan Tipologi Hunian Suku Bajo Di Sulawesi Tengah (Studi Kasus Rumah Suku Bajo Di Desa Kabalutan Dan Desa Labuan Di Ampana)”. RUANG : JURNAL ARSITEKTUR 4 (1 Maret):27-40. https://jurnalruang.arsitektur.fatek.untad.ac.id/index.php/JURNALRUANG/article/view/145.